SUMENEP, koranmadura.com – KH. Mohammad Shalahuddin A. Warits menerima “mandat rakyat” dari para loyalisnya sebagai bentuk dukungan untuk maju pada pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep tahun 2020.
“Mandat rakyat” yang diberikan kepada Ra Mamak, sapaan akrab KH. Mohammad Shalahuddin A. Warits, berupa fotokopi puluhan ribu KTP. Serah-terima “mandat rakyat” tersebut berlangsung di ruang pertemuan salah satu hotel di Sumenep, Kamis, 5 Maret 2020.
“Itu (fotokopi KTP) sebagai bentuk dukungan dari masyarakat kepada Ra Mamak untuk maju dan diperjuangkan jadi M1 (Bupati Sumenep),” kata Ketua Relawan Ra Mamak, Fathol Bari.
Jumlah fotokopi KTP yang berhasil dikumpulkan selama beberapa waktu terakhir, yang kemudian diserahkan kepada Ketua DPC PPP Sumenep itu sebagai bentuk kongkret dukungan masyarakat, mencapai 89.600-an.
Fotokopi KTP tersebut dikumpulkan dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumenep. Khususnya di wilayah daratan. “Dari kecamatan-kecamatan di kepulauan juga ada, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak karena terkendala waktu, transportasi dan hal teknis lainnya,” tambah dia.
Dikatakan, diserahkannya “mandat rakyat” yang berupa fotokopi KTP itu bukan berarti pihaknya ingin mendorong Ra Mamak maju melalui jalur perseorangan. Sebab pihaknya menyadari, untuk maju melalui jalur independen sudah tidak memungkinkan karena masa penyerahan berkasnya sudah ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat sesuai tahapan.
“Tapi paling tidak puluhan ribu fotokopi KTP ini bisa menunjukan bahwa realitas masyarakat bergerak untuk mendukung Ra Mamak maju sebagai calon bupati,” tegasnya.
Ra Mamak mengapresiasi “mandat rakyat” yang diberikan para relawan kepada dirinya. Menurut Kiai Muda Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, ini hal tersebut merupakan sebagian dari suara masyarakat Sumenep yang tak bisa dikesampingkan.
“Mereka meminta pelayanan. Maka (‘mandat rakyat’) ini merupakan suatu tantangan kepada kami, bisa tidak melayani?” ujarnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)