PAMEKASAN, koranmadura.com – Aplikasi yang diluncurkan dalam “Pamekasan Smart” yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diklaim banyak yang tidak berjalan efektif. Hal ini disampaikan anggota Fraksi PPP setempat, Ali Masykur.
Menurutnya, perlu ada evaluasi terkait dengan banyaknya aplikasi yang sudah dibentuk dan diluncurkan Pemkab setempat. “Ya, seharusnya bupati itu memberikan evaluasi kepada dinas, kayak e-lorong ini biar tidak dilupakan,” katanya, Kamis, 9 April 2020.
Menurut Ali Masykur, evaluasi setiap tahapan program kerja, seperti aplikasi yang telah diluncurkan perlu dilakukan. Hal itu dimaksudkan agar terukur dan memastikan aplikasi berjalan efektif.
“Jadi makanya harus evaluasi setiap tahapan program kerja harus di evaluasi, tidak hanya aplikasi itu tetapi langkah positifnya saya mendukung itu, cuman kinerjanya itu harus terukur dan evaluasi, kalau tidak ada evaluasi ini efektif enggak,” paparnya.
Sementara itu, Wabub Pamekasan, Raja’e berjanji akan segera memperbaiki “Pamekasan Smart”. Bahkan Raja’e membantah aplikasi yang dibuat Pemkab banyak tidak berjalan. Pihaknya mengkalim, aplikasi yang telah diluncurkan seperti e-Lorong sudah berjalan.
“Itu akan segera perbaiki, itu kan hanya menyangkut kendala-kendala teknis saja, saya kira e-Lorong masih jalan tetap, mengenai eksekusi perjaaan ini kan butuh waktu sekaligus butuh regulasi yang harus kita pahami bersama-sama untuk melakukan beberapa hal yang disampaikan dewan tadi,” jelasnya.
Sebelumnya, Pamkab Pamekasan meluncurkan aplikasi layanan publik berbasis telepon pintar android untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarkat pada tahun lalu. Peluncuran aplikasi yang diberi nama “Pamekasan Smart” itu dilakukan langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakil Bupati Pamekasan Raja`e.
Dalam aplikasi layanan publik itu, ada 12 fitur yang disediakan, masing-masing layanan kesehatan, pendidikan, fasilitas umum serta layanan umum juga pemerintahan dan pariwisata, restoran serta penginapan. (SUDUR/ROS/VEM)