KORANMADURA.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Peringatan dini itu berlaku sejak Sabtu 16 Mei hingga Senin 18 Mei 2020.
Kepala Sub Bidang Analisis dan Prediksi Meteoroligi Maritim, Rismanto Effendi mengatakan, prediksi peringatan gelombang tinggi itu karena ada pusat tekanan rendah (996 hPa) di Laut Andaman. Selain itu, BMKG juga menganalisa adanya pola sirkulasi wilayah Indonesia bagian utara dari utara hingga timur dengan kecepatan 5-20 knot.
BMKG juga mencatat pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dari barat daya hingga barat laut kecepatan anginnya 5-25 knot. Dengan analisa itu, BMKG mencatat kecepatan angin berada di perairan Sabang, perairan barat Aceh, perairan selatan Pulau Jawa dan Laut Arafu.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau diPerairan Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan selatan Pulau Jawa dan Laut Arafu. KOndisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” ujar Rismanto dalam keterangan tertulis, Sabtu, 16 Mei 2020.
Wilayah yang diprediksi akan mengalami gelombang setinggi 1.25 meter hingga 2.5 meter berada di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, periaran selatan Flores, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Madura hingga Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Periran Kotabaru.
Kemudian wilayah lainnya ada di perairan Kepulauan Selayar-Kepulauan Sabalanda, Teluk Bone bagian selatan, perairan Manui-Kendari, perairan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat, perairan utara Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Fakfak-Amamapare.
Wilayah dengan prediksi gelombang 2.5 meter hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Selamat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue hingga Nias, perairan timur Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu-Pulau Rotte-Kupang.
Kemudian Samudera Hindia selatan Jawa Timur Hingga NTT, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Ambon, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei-Kepualauan Aru, Laut Arafuru, Samudra Pasifik Utara Biak hingga Jayapura.
Selain itu, BMKG juga memprediksi ada beberapa wilayah yang akan mengalami gelombang tinggi lebih dari 4.0 meter. Wilayah tersebut berada di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan timur Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Dengan adanya prediksi gelombang tinggi itu, BMKG mengimbau kepada para nelayan untuk memperhatikan kekuatan angin. Untuk kapal nelayan harap mewaspadai angin berkecepatan 15 knot dengan tinggi gelombang di atas 1.25 meter. Kapal Tongkang diprediksi akan terkena angin dengan kecepatan 16 knot dengan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Untuk kapal ferry diprediksi akan terkena kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan tinggi gelombang di atas 2.5 meter. Sementara kapal kargo atau pesiar akan terkena kecepatan angin lebih dari 27 knot dengan tinggi gelombang di atas 4 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” katanya. (DETIK.com/ROS/DIK)