PAMEKASAN, koranmadura.com- Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur berencana akan memberikan bantuan kepada para guru terdampak Covid-19, baik guru di bawah Kementrian Agama (Kemenag) maupun Disdik setempat.
Namun, rencana tersebut sampai saat ini tak kunjung terealisasi. Kapan bantuan itu bisa dinikmati para guru?
Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Akhmad Zaini mengaku masih melakukan verifikasi terhadap data yang sudah masuk di sistem aplikasi. Menurutnya, verifikasi itu dilakukan untuk mengantisipasi data ganda.
“Kita masih verifikasi data, kita sudah punya sistem Dapodik, Sismantap (Sistem Informasi Tempat Ibadah Pamekasan) dan Simpatikan (Sistem informasi Pendidikan Kementerian Agama),” kata Akhmad Zaini, Rabu, 27 Mei 2020.
Zaini, sapaan akrab Akhmad Zaini menegaskan pemberian bantuan itu mengacu pada aplikasi data yang ada di tiga sistem aplikasi tersebut. Selain itu, kata Zaini tidak bisa karena verifikasi sulit.
“Kalau sebelum diverifikasi ada sekitar 16.000, sekarang masih belum selesai,” sebutnya tanpa menjelaskan berapa persen yang sudah diverifikasi.
Jika verifikasi data tuntas, lanjut Zaini, bantuan kepada guru ini segera dicairkan. Pencairannya bisa tunai dan rekening bank.
“Yang punya mungkin pakai rekening, yang tidak punya mungkin lansung tunai melalui dinas terkait, kalau guru di nawah naungan Disdik pakai Disdik, kalau guru di bawah Kemenag ya Kemenag, Kesra ya Kesra. Jadi, nanti begitu,” tegas Zaini.
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan beban para guru di kabupaten yang dikenal dengan slogan Gerbang Salam ini. Terutama dalam situasi Covid-19 sekarang ini.
“Kita membantu meringankan lah, bahwa ada kehadiran pemerintah dalam situasi ini. Tapi saya mohon maaf tidak seluruhnya terjangkau, kami tetap menggunakan data yang dari sistem itu,” harapnya sembari mengucapkan maaf. (SUDUR/SOE/VEM)