PAMEKASAN, koranmadura.com – Kasus Virus Corona (Covid-19) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan, baik positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Harun Suyitno mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, segera mengevaluasi penanganan virus asal Wuhan, China tersebut.
“Penanganan Covid-19 di Pamekasan ini harus segera dievaluasi, setiap hari kasusnya terus bertambah,” kata Harun Suyitno, Rabu, 3 Juni 2020.
Selain penanganan yang dinilai kurang maksimal, penggunaan anggaran Covid-19 yang mencapai Rp 89 miliar juga harus dievaluasi.
“Dengan anggaran sebesar itu, semestinya tidak ada kata gagal, sementara hingga saat ini jumlah kasus baru terus bertambah,” ungkapnya.
Dikatakan Harun, semestinya dengan anggaran yang besar, Pemkab Pamekasan sudah melakukan langkah konkret untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehinga tidak ada kasus baru.
“Kemarin kami meminta Pemkab untuk menutup pasar Kolpajung yang menjadi klaster penyebaran Covid-19, tapi tetap dibuka, jika sudah jadi klaster sebaiknya ditutup agar keselamatan warga terjamin,” terangnya.
Berdasarkan peta sebaran Covid-19 yang dirilis Pemkab Pamekasan, pukul 13:00 Wib, Rabu, 13 Juni 2020, jumlah ODR di Pamekasan sebanyak 441 orang, 69 PDP dan yang positif Covid-19 sebanyak 28 orang. (RIDWAN/SOE/VEM)