SUMENEP, koranmadura.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengklaim belum menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk kebutuhan obat kaitannya dengan penanganan pasien Covid-19.
Pemkab Sumenep menyediakan anggaran cukup besar untuk penanganan pandemi Covid-19, yaitu Rp 95 miliar lebih. Anggaran tersebut dialokasinya ke beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Salah satunya ialah RSUD dr. H. Moh. Anwar. Rumah sakit plat merah itu mendapat alokasi sebesar Rp 21 miliar lebih. Informasinya, dari alokasi anggaran tersebut sekitar Rp 4 miliar lebih sudah cair dari Kas Daerah ke kas rumah sakit.
“Kami belum (menggunakan anggaran) dari BTT. Untuk kebutuhan obat kami menggunakan yang ada di BLUD,” ungkap Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati.
Sementara mengenai kebutuhan alat pelindung diri (APD), khususnya bagi tenaga medis di rumah sakit, menurut Erli sampai sekarang masih cukup.
“Untuk kebutuhan APD alhamdulillah kami masih cukup. Apalagi kami dapat bantuan dari Kemeneterian Kesehatan,” tambahnya.
Selebihnya Erli menyampaikan bahwa, saat ini RSUD Sumenep masih menangani tujuh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan seorang PDP (pasien dalam pengawasan).
“Kondisinya alhamdulillah baik-baik semua. Tinggal nunggu kalau dua kali hasil swabnya negatif, baru kami pulangkan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, jumlah warga Sumenep sejauh ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 ialah 18 orang. Tujuh orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, satu meninggal, sepuluh masih dirawat. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)