SUMENEP, koranmadura.com – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumenep, Madura, Jawa Timur, meninggal dunia sebelum hasil swab yang bersangkutan keluar. Hal itu diumumkan oleh Humas Gugus Tugas Covid-19 Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, pada Kamis, 18 Juni 2020, malam.
Pria yang juga Kepala Diskominfo Sumenep ini menyampaikan, laki-laki berusia 55 tahun asal Kecamatan Kota itu meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar.
Sebelumnya pasien masuk rumah sakit pada 15 Juni lalu. Keluhannya saat itu ialah sesak nafas, demam dan batuk. Pihak rumah sakit pun melakukan foto thoraks kepada yang bersangkutan. Hasilnya menunjukkan gejala yang mengarah pada Covid-19.
Baca: Belum Sempat Diswab, Seorang PDP di Sumenep Meninggal
Kemudian, di hari itu juga, pihak rumah sakit melakukan rapid test atau tes cepat kepada yang bersangkutan. “Hasilnya reaktif,” ungkap Dian, sapaan akrab Ferdiansyah Tetrajaya, Jumat, 19 Juni 2020
Kemudian sehari berikutnya, pada 16 Juni, rumah sakit melakukan tes swab kepada yang bersangkutan. Hasilnya belum keluar. “Pasien meninggal sekitar pukul 14.00 WIB pada Kamis, 18 Juni 2020,” katanya.
Sebagai antisipasi, Gugus Tugas Covid-19 Sumenep berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait pemulasaraan jenazah. “Pada hari ini juga (18 Juni 2020) dilaksanakan pemulasaraan dan penguburan sesuai protokol Covid-19,” tambahnya.
Gugus Tugas Covid-19 kembali mengimbau kepada masyarakat supaya tetap menjaga kesehatan, melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menghindari kerumunan, cuci tangan dengan sabun, terutama setelah melaksanakan aktivitas di luar rumah, serta tetap tinggal di rumah.
Kasus PDP meninggal sebelum hasil swab keluar sebelumnya pernah terjadi. Pada 7 Juni lalu, seorang warga asal Kecamatan Talango masuk RSI Kalianget dengan keluhan sesak nafas.
Dari foto thoraks menunjukkan yang bersangkutan radang paru-paru. Akhirnya pihak rumah sakit melakukan rapid test. Hasilnya reaktif. Sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.
Sebelum hasil swabnya keluar, yang bersangkutan meninggal dunia. Proses pemulasaraannya juga dilakukan sesuai protokol Covid-19.
Hasil periksaan swabnya baru keluar pada 13 Juni lalu yang menunjukkan bawah positif Covid-19. Sehingga yang bersangkutan tercatat sebagai pasien terkonfirmasi nomor 18. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)