SUMENEP, koranmadura.com – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyetujui Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 kembali digelar mulai Oktober 2020.
Namun, banyak tantangan jika kompetisi digelar di masa pandemi Covid-19, salah satunya mengenai kesehatan pemain dan juga kemampuan finansial klub olahraga bergengsi itu.
“Semangat kita hari ini adalah menyongsong Piala Dunia U-20 tahun depan. Tentu, kompetisi baik digulirkan, tapi harus dengan perhitungan matang. Utamakan keselamatan,” kata Hairul Anwar, Ketua Askab PSSI Sumenep, Selasa, 30 Juni 2020.
Minggu, 28 Juni 2020, Federasi sepak bola Indonesia, PSSI resmi memutuskan kompetisi Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020.
Kepastian kompetisi tersebut melalui penerbitan Surat Keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020.
Namun kompetisi di masa pendemi ini tentu memerlukan biaya yang cukup mahal, utamanya dalam pemeriksaan kesehatan.
Hairul mencontohkan, setiap pemain dan official harus melakukan tes seminggu sekali, sementara biaya tes membutuhkan biaya yang cukup besar. “Bayangkan saja misalnya kita ada 25 pemain, melakukan rapid test sebelum dan sesudah laga, Rp 300 kali 25 orang kali 2, itu sudah Rp 15 juta. Lalu kalikan berapa kali laga,” katanya sembari menghitung biaya yang harus dikelurkan.
Dengan biaya tersebut lanjut Hairul, dinilai sangat memberatkan jika pemeriksaan dibebankan pada pada klub. “Bagi klub amatir seperti di Liga 3, biaya tes beban yang lumayan berat,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Manager Perssu Sumenep ini, mayoritas pemasukan klub profesional Indonesia masih bergantung pada hasil tiket pertandingan. Misal, laga tanpa penonton atau jumlah penonton dibatasi, akan seperti apa finansial klub.
“Tentu kami meyakini PSSI dan operator liga sudah memperhitungkan semua itu. Karenanya, kalaupun kompetisi akan bergulir, mari semua mematuhi semua prokol kesehatannya. Jangan sampai satu orang reaktif, lalu satu klub dikrantina,” tutur pengusaha muda itu. (JUNAIDI/SOE/DIK)