KORANMADURA.com – PDI Perjuangan mengungkapkan paling banyak berkoalisi dengan Golkar di Pilkada 2020. Sementara kerja sama paling sedikit adalah dengan PKS.
“Dari keseluruhan pasangan calon dan wakil kepala daerah maka kerja sama tertinggi dilakukan dengan Partai Golkar sebanyak 46,” kata Hasto dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 28 Agustus 2020.
Pada posisi kedua PDIP bekerja sama terbanyak dengan PKB. Menyusul dengan PAN, Gerindra hingga PKS paling sedikit.
“PKB 37, PAN pimpinan Pak Zulkifli Hasan dan sahabat saya Pak Eddy Soeparno itu 34, Gerindra 33, Partai Demokrat 32, PPP 19, dan PKS 13,” katanya.
Hasto menggambarkan, koalisi itu sebagai kerja sama yang telah dimulai saat berdirinya partai Islam pada zaman penjajahan hingga sejarah terbentuknya partai setelah proklamasi.
“Dengan gambaran kerja sama ini juga menunjukkan bahwa gambaran pembentukan sejarah bangsa ini di mana 1912 itu Muhammadiyah dibentuk, 1926 Nahdlatul Ulama, 1927 itu Partai Nasional Indonesia. Dan kemudian setelah kemerdekaan di era Bung Karno kita melihat dibentuk badan keamanan rakyat yang kemudian berubah menjadi tentara keamanan rakyat dan kemudian di era orde baru ada Partai Golkar,” katanya.
“Tadi pertama ada Golkar, kedua PKB, ketiga PAN, keempat Gerindra itu juga menunjukkan spirit itu, sehingga pemahaman terhadap sejarah bagi PDIP juga tidak pernah berubah,” sambungnya.
Hasto mengatakan fungsi utama partai adalah kaderisasi. Sehingga prioritas PDIP adalah mengusung kader sendiri pada Pilkada.
“Meskipun demikian sesuai fungsi utama partai maka partai selalu mengedepankan proses kaderisasi yang berlangsung secara sistemik,” jelasnya.
Hasto juga menjelaskan total kader partai yang diusungnya di Pilkada 2020. Hasto menyatakan, sebanyak 133 calon berasal dari kader sendiri.
“Dari total calon-calon yang ada di tingkat kabupaten calon bupati atau wali kota yang berasal dari kader sendiri itu sebanyak 131. Calon wakil bupati dan wakil wali kota sebanyak 97, di tingkat provinsi dari yang sudah diumumkan calon gubernur ada 2 yang dari kader, calon wakil gubernur ada 3 orang,” jelasnya.
Sementara untuk calon perempuan, PDIP mengusung sebanyak 25 persen dari total calon. Hasto mengatakan PDIP terus berupaya memberikan ruang gerak kepada perempuan.
“Hanya saja dari partisipasi calon perempuan yang dicalonkan oleh PDIP itu adalah 25 persen atau 61. Nah ke depan tentu saja partai akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap gerakan perempuan termasuk untuk terlibat aktif di dalam dunia politik,” ungkapnya. (DETIK.com/ROS/DIK)