BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur menganggarkan sebesar Rp. 5,5 miliar untuk insentif guru ngaji dan madrasah diniyah (Madin). Sumbernya dari APBD.
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika menyampaikan, angaran tersebut diperuntukkan selama 3 bulan. Yakni mulai dari Oktober, November dan Desember.
“Selama tiga bula. Setiap orang menerima 200 ribu. Tiga bulan totalnya Rp 600 ribu,” kata Bambang, sapaan akrabnya.
Insentif guru ngaji dan Madin itu saat ini dialihkan sebagai jaring pengaman sosial. Alasannya, kata Bambang, untuk menunjang perekonomi masyarakat Bangkalan di tengah pandemi virus Corona yang tak kunjung usai.
Sehingga program tersebut ada pengurangan penerima. Yakni dari 9.421 guru ngaji dan Madin yang semestinya menerima dan sekarang berkurang menjadi 9160 orang, karena ada double counting.
“Karena tidak boleh menerima dua bantuan sosial yang berasal untuk penanganan Covid-19,” ucapnya.
Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron berharap, uang yang diterima oleh para guru ngaji dan Madin tersebut dapat memberikan tambahan biaya hidup. Selain itu, mengingkatkan totalitas untuk mengajar.
“Semoga bermanfaat kepada penerima insentif itu,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)