SAMPANG, koranmadura.com – Siti Romlah, bayi asal Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, harus menahan rasa sakitnya sepanjang hari karena perut yang semakin membuncit. Pasalnya, bayi yang baru berumur dua minggu ini lahir tanpa anus.
Bayi malang ini merupakan anak dari pasangan suami istri (pasutri) Horrib dan Alwiti. Berasal dari keluarga petani, pasutri ini hanya mampu menahan air matanya ketika melihat putrinya.
“Sebagai orang tua, saya hanya bisa berdoa dan memohon kepada sang kuasa agar anak saya sembuh. Bagaimanapun, saya harus tabah mengahadapi cobaan ini,” tuturnya dengan raut wajah sedih, Jumat, 1 Januari 2021.
Anggota Komisi IV DPRD Sampang, Moh Iqbal Fathoni menyatakan, berdasarkan keterangan dokter, untuk penyembuhan Siti Romlah diperlukan penanganan operasi 2-3 kali.
“Namun untuk saat ini masih di rawat di RSUD dr Muhammad Zyn Sampang, karena rumah sakit di dr Soetomo dan Rumah Sakit lain di Surabaya yang lengkap peralatannya masih dalam kondisi penuh,” ujar mantan ketua DKR Sampang ini.
Sementara salah satu aktivis Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sampang, Azizah menyampaikan, pihaknya hanya berusaha membantu pendampingan untuk mengupayakan biaya pengobatannya dibantu oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) setempat.
“Alhamdulillah, pemkab siap membantu dan menfasilitasi pengobatan Siti Romlah dengan biaya pengobatan dijamin melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” terangnya.
Berdasarkan keterangan dokter yang didapatinya, bayi lahir tanpa anus itu didiagnosa juga terdapat kelainan di bagian parunya.
“Kami sudah membawa bayi itu ke Rumah Sakit dr Soetomo, selain karena lahir tanpa anus, dari diagnosa bayi itu juga menderita kelainan di bagian paru-paru,” ujarnya.
Lanjut Azizah mengatakan, untuk mempercepat penanganannya, pihaknya saat ini melakukan penggalangan dana. Hal itu dilalukan karena kondisi saat ini tutup anggaran dan tidak memungkinkan pemerintah untuk sesegera merealisasikannya.
“Hasil donasi untuk pengobatan dan analisa kesehatan ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, sekarang terkumpul mencapai Rp 7 juta. Jadi yang ingin berdonasi meringan penderitaannya bisa langsung mengirim dana melalui Rekenening 0243096316 atas nama Dewan Kesehatan Rakyat atau Rekening 8960251661 atas nama Moh Iqbal Fathoni,” katanya. (MUHLIS/ROS/VEM)