BANGKALAN, koranmadura.com – Sebaran Covid-19 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah tak bisa dibendung lagi. Akibatnya, perkantoran pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat terapkan work from home (WFH) selama 14 hari.
Kebijakan WFH tersebut dimulai pada tanggal 4 sampai 17 Januari 2021. Tercatat hingga saat ini masyarakat Bangkalan yang terpapar virus Corona sebanyak 1072 pasien. Sementara yang masih sembuh 761 orang.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Agus Sugianto Zein menyampaikan, selain sebaran Covid-19 meingkat cukup pesat, virus tersebut juga merembet di beberapa perkantoran.
“Seperti di Bappeda, DPRKP, Kantor Setda. Masing-masing kantor hampir ada walaupun satu atau dua orang yang terpapar,” katanya, Selasa 5 Januari 2021.
Kebijakan WFH ini tidak berlaku pada kantor yang fokus pada pelayanan publik. Kata dia, perkantoran yang memberikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Namun dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
“Seperti Disnpenduk, RSUD Bangkalan hingga Mal Pelayanan Publik tetap buka seperti biasa,” ucap dia.
Pria yang kerap di sapa Agus menjelaskan WFH secara teknis. Kata dia, para pegawai menerapkan WFH secara mekanisme sift. Yakni, satu hari masuk kantor dan berikutnya kerja di rumah. Sedangkan pejabat OPD tetap masuk.
“Di dalam kantor tidak boleh melebihi 50 persen dari jumlah pegawai dalam kantor, jadi harus menerapkan sistem sift,” katanya.
Sementara jam masuk dari hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 Win hingga 15.30 Wib. Sedangkan pada hari Jumat dari pukul 07.00 Wib hingga 14.30 Wib.
Pria yang juga menjabat Kadiskominfo Bangkalan berharap, dengan penerapan WFH ini bisa menekan penyebaran virus asal Wuhan, China di perkantoran. Sehingga, pegawai dapat bekerja seperti semula di kantor masing-masing.
“Tujuan WFH ini untuk mengurangi kontak fisik di perkantoran, semoga bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS/VEM)