PAMEKASAN, koranmadura.com-Komisi II DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan pemanggilan eksekutif dan sejumlah distributor di ruang DPRD setempat, Senin, 18 Januari 2021.
Pemanggilan tersebut dalam rangka melakukan rapat evaluasi mengenai kelangkaan pupuk subsidi di beberapa wilayah di Pamekasan. rapat evaluasi itu dilakukan berdasarkan banyaknya laporan dari petani dan beberapa ormas di antaranya HKTI.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Ahmadi mengatakan bahwa dari hasil evaluasi tersebut ternyata kelangkaan pupuk subsidi itu terjadi pada pupuk urea. Sedangkan pupuk yang lain seperti pupuk subsidi SP36 itu masih tercukupi.
“Yang langka ternyata pupuk urea, kalau pupuk yang lain bisa dikatakan bisa tercover atau tidak bisa begitu dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pupuk subsidi SP36,” kata Ahmadi.
Namun demikian, Politisi Partai PPP tersebut akan melakukan evaluasi lanjutan dengan dinas terkait untuk memastikan bahwa distribusi di tahun 2021 ini berjalan efektif dan juga tepat sasaran sesuai dengan RDKK yang ada.
“Kita akan mengadakan rapat lagi, kalau perlu kita akan melakukan rekomendasi,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Ajib Abdullah mengatakan tidak perlu menanyakan penyebab kelangkaan pupuk subsidi. Namun yang perlu dilakukan bagaimana pengawasan di tahun ini diperketat.
“Iya kita tingkatkan pengawasan pupuk di tahun 2021, kalau tanyak penyebabnya iya kita tidak pernah selesai- selasai, jadi mari kita awasi bersama- sama terkait distrubisi pupuk ini,” ucapnya.
Perlu diketahui jatah pupuk tahun ini di Pamekasan 27. 114. 278 kg Urea dan 20. 845. 780 kg SP- 36 serta 31. 762. 084 kg ZA. Kemudian 52. 240. 239 kg NPK dan 37. 903. 282 kg organik. (SUDUR/ROS/VEM)