SUMENEP, koranmadura.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar halaqah ‘pemanfaatan sumber daya alam’, Rabu, 20 Januari 2021.
Halaqah pemanfaatan sumber daya alam tersebut, di antaranaya, diikuti oleh perwakilan badan otonom NU Sumenep, seperti Ansor dan Pagar Nusa, serta sejumlah aktivis lingkungan.
Selain membahas pemanfaatan sumber daya alam secara umum, pada acara yang berlangsung di kantor PCNU Sumenep itu disinggung soal potensi fosfat di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Seperti diketahui, Sumenep memiliki potensi fosfat yang cukup melimpah. Dari 27 kecamatan yang ada, sebanyak 15 di antaranya disebut mengandung fosfat.
Baca : Sumenep Kaya Fosfat
Ketua Panitia Halaqah, Ahmad menyampaikan kegiatan tersebut merupakan halaqah respons kelompok pemuda di lingkungan NU Sumenep terhadap kegelisahan masyarakat mengenai pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Salah satunya ialah potensi fosfat yang tidak menutup kemungkinan di kemudian hari menjadi sasaran empuk para pengusaha tambang.
“Pada muaranya, melalui kegiatan seperti ini, kami ingin sumber daya alam yang ada di Sumenep dimanfaatkan untuk kepentingan atau kesejahteraan warga Sumenep,” tegasnya.
Untuk memastikan apa yang dibahas dalam halaqah tersebut dapat mewujud-nyata, menurut dia, ke depan pihaknya akan tabayyun atau silaturrahim kepada sejumlah pihak.
“Dalam konteks ini kami ingin menyampaikan kepada pemerintah dan pengusaha agar sumber daya alam di Sumenep tidak dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok atau individu tertentu. Tapi untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” urainya. FATHOL ALIF/ROS/VEM