SUMENEP, koranmadura.com – Selain pemenuhan sarana dan prasarana protokol kesehatan serta izin dari orang tua, ada hal lain yang harus diperhatikan sekolah-sekolah di Sumenep, Madura, Jawa Timur, terkait pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal lain yang dimaksud ialah kualitas pembelajaran.
Hal tersebut ditekankan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SDN Pangarangan III pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Menurutnya, meski PTM dilakukan secara terbatas, karena waktunya yang sempit, kegiatan belajar mengajar di sekolah harus tetap berkualitas.
“Kualitas belajar mengajar perlu diperhatikan. Walaupun waktunya sempit, artinya tidak seperti biasanya, hal itu jangan sampai mengurangi kualitas belajar mengajar,” tegas Fauzi.
Oleh karena itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini meminta agar pelaksanaan PTM terbatas dievaluasi setiap minggu. Sehingga apa yang perlu dibenahi bisa segera ditindaklanjuti.
“Segala sesuatu yang berkiatan dengan proses belajar mengajar harus dievaluasi setiap minggu. Sehingga apa yang kurang bisa segera dipenuhi. Karena sekarang situasinya berbeda,” tambahnya.
Kegiatan belajar mengajar dengan sistem PTM terbatas di Sumenep mulai dilakukan kembali sejak tanggal 16 Agustus 2021. PTM kembali diterapkan setelah Kabupaten Sumenep masuk pada PPKM level 3. FATHOL ALIF/ROS/VEM