JAKARTA – Pelaksanaan pemilukada di Pamekasan kemarin (9/1) terdengar juga sampai Jakarta. Aggota DPR RI dari dapil Madura, MH Said Abdullah mengaku mendengar kabar soal lancarnya pemilukada Pamekasan di satu sisi dan dari sisi ancaman chaos dari kelompok tertentu yang tidak diketahui siapa dan darimana asalnya.
Informasi yang masuk ke Said, sementara pasangan Asri unggul. Berdasar quick account yang ditayangkan salah satu televisi swasta secara live report, Asri (Achmad Syafii – A Kholil Asyari) mengungguli pasangan lainnya dengan perolehan angka 53,76 persen, Kompak (Kholilurrahman – Masduki) dengan perolehan 44,71 dan AHO (Al Anwari – Holil) dengan suara 1,53 persen. Jika hasil hitungan manual nanti sama dengan quick account, dapat dipastikan Asri menang dan menjadi Bupati Pamekasan 2013 – 2018.
Said mengatakan, publik memiliki pilihan sendiri untuk menentukan kepala daerah Pamekasan lima tahun mendatang. Menurutnya, tiga pasang calon yang maju dalam pemilukada sama-sama layak. Hanya, publik menilai dari salah satu pasangan terdapat yang paling layak dan karena itu publik memberikan dukungan lebih.
Said menambahkan, apapun yang terjadi dia nilai sebagai yang terbaik. Dia mengaku teringat saat dulu mondok di pesantren salaf. Menurut Said mengutip ucapan salah satu ustadnya beberapa tahun lalu, seseorang kadang kecewa dengan yang dihadapi. Sebab yang terjadi bukan yang diinginkannya terwujud. Tetapi, seseorang itu boleh jadi lupa bahwa yang terjadi, yang dianggapnya mengecewakan itu, justru itulah yang terbaik dari Tuhannya. “Bagi saya, apapun yang terjadi dan apapun hasilnya, saya yakini itulah yang terbaik bagi semuanya,” katanya.
Said tidak ingin mendengar pasca pemilukada Pamekasan terjadi kekecewaan yang berlebihan. Sebab, Said selaku warga Madura di Jakarta menyampaikan kepada koleganya dari berbagai daerah bahwa warga Madura sudah jauh lebih beradab. Jika ada pihak yang kecewa berlebihan bahkan anarkhis, dia mengaku harus memberikan penjelasan baru bahwa masih ada sebagian kecil warga Madura yang lupa bahwa santun lebih beradab. “Tapi haqqul yakin warga Pamekasan legowo karena terdidik dalam menghadapi kenyataan politik,” dia menambahkan.
Sebelumnya, saat Achmad Syafii bertandang ke Sumenep dan bertemu Said, dia mengatakan akan menerima apapun hasil pemilukada Pamekasan, sepanjang hal tersebut berlangsung secara jurdil dan damai. Tetapi jika terjadi penzaliman, pihaknya akan menggunakan haknya untuk memperjuangkan kebenaran melalui mekanisme hukum yang berlaku. “Kami hanya ingin jurdil dan tidak ada pihak yang dizalimi,” ujarnya saat itu, ketika hari pertama masa tenang kampanye. (cea/abe)
Baca Juga.DPD PDIP Usulkan Lima Nama Cagub.