PAMEKASAN, koranmadura.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur memperkirakan produksi garam di wilayahnya bakal turun drastis daripada tahun sebelumnya. Hal itu akibat, dampak cuaca atau musim kemarau basah.
Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan, Hadi Agus Subeno mengatakan indikator turunnya produksi tahun ini karena tahun kemarin di bulan Mei sudah ada yang panen 3 ton daerah Bunder, Tanjung dan Pademawu.
“Sampai saat ini (di wilayah itu) masih belum ada yang panen sama sekali, hujan itu kalau tidak pagi, sore hujan. Panasnya gak sampai seminggu,” jelas Hadi Agus Subeno, Rabu, 21 Juni 2022.
Sehingga dengan adanya hal tersebut, menurutnya maksimal hasil produksi tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 27 ribu ton. Apabila nanti ke depan cuacanya bagus.
“Hitungannya, kan, pakai cuaca ya. Biasanya kemarin itu bulan Mei sampai bulan Oktober, tapi tidak merata. Sedangkan di bulan Mei itu hanya Bunder sama Tanjung yang produksi. Baru di akhir Juni semuanya produksi. Tapi sampai sekarang belum ada yang produksi,” jelasnya.
Beno panggilan akrab Hadi Agus Subeno tidak punya target produksi tahun ini. Sebab tahun sebelumnya, sudah tidak mencapai.
“Tahun kemarin kita target, kalau nggak salah antara 40 ke 60 ribu ton, ternyata realisasinya 27 ribu ton. Sekarang kondisinya lebih parah dari tahun kemarin. Berarti maksimal 27 ribu ton kalau cuaca bagus,” paparnya. (SUDUR/DIK)