SUMENEP, koranmadura.com – Kasus kekerasan pada anak ibarat fenomena gunung es. Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta masyarakat proaktif melapor jika mengetahui kejadian kekerasan pada anak.
“Korban-korban kekerasan, khususnya pada anak, selama ini, kan, seperti gunung es. Kadang mereka tidak berani untuk melaporkan. Saya berharap kepada masyarakat untuk proaktif melapor,” kata Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.
Menurut dia, tujuan pelaporan itu, di antaranya, untuk kepentingan atau masa depab korban kekerasan itu sendiri, yaitu agar mereka bisa mendapat pendampingan.
“Kami Pemkab Sumenep akan berupaya memberikan pendampingan terhadap para korban hingga tingkat pengadilan, sehingga mereka bisa mendapatkan keadilan” lanjut orang nomor dua di lingkungan Pemkab Sumenep.
Seperti diketahui, baru-baru ini terjadi dua kasus dugaan pelecehan terhadap anak. Pertama yang terjadi di wilayah Kecamatan Masalembu. Korbannya seorang anak berusia 12 tahun. Dalam kasus tersebut, polisi menetapkan dua tersangka, yaitu paman dan tetangganya sendiri.
Kemudian kasus dugaan kekerasan seksual pada anak yang kedua terjadi di wilayah Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean. Seorang guru SD berinisial M (54) berstatus ASN diduga mencabuli 10 siswanya yang masih di bawah umur. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)