SAMPANG, koranmadura.com – Persatuan Waria Kota Surabaya (Perwakos) mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang untuk proaktif mengajak kaum transgender di wilayahnya dalam meningkatkan kesadaran kesehatan, terlebih menanggulangi penyakit human immunodeficiency virus (HIV).
Wakil Ketua Perwakos, Mbak Sofa menyampaikan kegiatan yang digelar saat ini berupa dialog berupa advokasi dan berjejaring. Hal itu dilakukan karena pihaknya menilai antara komunitas dan stakeholder belum berani untuk saling berhubungan terkait dalam urusan kesehatan.
“Dinas kesehatan butuh kita dalam menjalankan program kerjanya. Sedangkan kita juga butuh Dinas Kesehatan dalam urusan layanan kesehatan. Forum PRB pun sebenarnya juga melibatkan kita dalam urusan mitigasi bencana. Jadi, memang harus ada keterhubungan karena sama-sama menguntungkan,” katanya, Rabu, 25 Januari 2023.
Sedangkan soal HIV, Mbak Sofa menyatakan bahwa layaknya virus lainnya yang dapat menyerang kekebalan tubuh. Namun yang menjadi problematika soal HIV yaitu dikait-kaitkan dengan stigma.
“Bahkan stigmanya, bahwa komunitas (transgender, red) ini dianggap yang paling banyak menyebarkan HIV dan menderita HIV, padahal, tidak, kan? Kenyataannya, di pravalensi HIV nasional dan Provinsi bisa dicek di Kemenkes,” ungkapnya.
Lanjut Mbak Sofa mengatakan, jikalau data di Puskesmas disebutkan paling banyak dari komunitas yaitu dikarenakan kesadaran dan rajinnya melakukan tes kesehatan. Namun begitu pihaknya menyatakan tidak menutup kemungkinan lebih banyak di luaran atau lingkungan sekitar lantaran menutup diri dan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Nah, dengan kegiatan ini kami mendorong untuk meningkatkan kesadaran itu. Karena kami pikir yang ada di Sampang ini kesadarannya masih rendah. Makanya, seluruh dari stakeholder dalam menggandeng dari komunitas untuk memberikan penyuluhan sangat diperlukan. Nah, tadi itu, Dinkes kayaknya masih belum melakukan pemetaan ke komunitas. Padahal itu akan mempermudah dalam menjalankan program kerjanya,” pungkasnya. (MUHLIS/DIK)