PAMEKASAN, koranmadura.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur bersama Ormas Islam melakukan rapat di ruang lobi dewan setempat, Senin, 3 April 2023. Rapat tersebut membahas soal video dugaan upaya kristenisasi bermotif bantuan yang beredar di platform media sosial.
Ormas Islam tersebut meliputi perwakilan Nahdlatul Ulama (NU), Serikat Islam (SI), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga ormas lainnya yang tergabung di dalamnya. Selain itu juga hadir Kepala Bakesbangpol, Cahya Wibawa dan perwakilan TNI-Polri, dan perwakilan Kamenag Pamekasan.
Mereka membahas dan menyikapi mengenai unggahan video yang yang dinilai ada upaya kristenisasi yang dilakukan Diana Maduranese untuk umat Islam yang ada di Pamekasan khususnya.
Video tersebut beredar di via grup WhatsApp dengan durasi 02.11 detik. Dalam kutipan video tersebut dikatakan “Salum selamat siang bapak yang terkasih dalam tuhan Kristus. Kembali lagi dengan saya dengan Diana Maduresse, bersama nenek saya, nenek Mbah Putri yang ada di Patemon, Gurem, Kerre Manjheng. Terima kasih buat hamba Tuhan, mator sekalangkong koah, Ba, terima kasih, sudah memberkati Mbah Putri di Pamekasan, Tuhan balas kebaikan penyertaan Tuhan Yesus”.
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Imam Khosairi mengatakan pihaknya membahas mengenai unggahan tersebut. Sebab video yang viral tersebut dinilai meresahkan masyarakat.
“Jadi, kami di sini mencari solusi untuk menyikapi kejadian ini, agar hal-hal seperti ini tidak terulang kembali, sebelum umat Islam di sini memanas,” jelas Imam Khosairi.
Menurut mantan Ketua Komisi I DPRD itu mengatakan dari hasil rapat tersebut. Mereka meminta Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) untuk menekan dan menghadirkan Diana untuk meminta maaf kepada masyarakat Pamekasan dengan disaksikan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kemudian, menghapus akun yang berkaitan dengan hal-hal kristenisasi yang dilakukan Diana. Selain itu pihaknya meminta dewan gereja menegur Diana agar tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“FKUB harus bersikap lebih cepat, sigap dalam menangani hal tersebut,” tegasnya. (SUDUR/DIK)