SUMENEP, koranmadura.com – Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, mengingatkan agar seluruh anggota TNI menjaga netralitas mereka menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan usai memimpin upacara penutupan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, 8 Juni 2023.
Pangdam V/Brawijaya menekankan pentingnya netralitas TNI-Polri menjelang Pemilu 2024. Bahkan untuk memastikan netralitas TNI, dia mengaku telah mengunjungi 33 Kodim di seluruh Jawa Timur guna mengingatkan anggotanya.
Dalam Pemilu, menurutnya anggota TNI dilarang melakukan tiga hal, yaitu memilih dan dipilih, mendukung partai politik, calon legislatif, atau pasangan calon tertentu, serta menggunakan fasilitas kesatuan untuk kepentingan politik praktis.
“Kami hanya mengamankan (jalannya Pemilu) bersinergi bersama tiga pilar. (Kalau di tingkat kabupaten) Bupati, Dandim dan Kapolres,” katanya.
Pangdam Farid mengatakan, urusan dukung-mendukung dalam politik adalah hak masyarakat sipil. Namun dia mengimbau agar tidak boleh mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa hanya karena perbedaan pilihan.
“Saya hanya selalu mengimbau, pilihan boleh berbeda tetapi persatuan dan kedamaian harus selalu diutamakan,” tambahnya.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, menambahkan bahwa jika ada anggota TNI yang melanggar atau terlibat dalam politik praktis, pihaknya akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketentuan mengenai netralitas anggota TNI telah diatur dalam peraturan Panglima TNI.
Selama kunjungannya di Madura, selain memimpin upacara penutupan program TMMD ke-116 di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Pangdam V/Brawijaya juga memberikan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan kepada para santri di Pondok Pesantren Al-Amin Prenduan dan melakukan kunjungan keempat Kodim di Madura. (FATHOL ALIF/DIK)