SEMARANG, Koranmadura.com – Sebagai bagian akhir dari rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (55th ASEAN Economic Ministers/AEM). Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyerahkan tongkat estafet Keketuaan Menteri Ekonomi kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan Laos Malaithong Kommasith di Semarang, Senin (21/8/2023).
“Selama rangkaian pertemuan Ekonomi ASEAN berlangsung, kami sudah menandatangani dan mengesahkan banyak inisiatif serta dokumen peningkatan kerjasama, baik internal ASEAN maupun dengan berbagai mitra ASEAN. Seluruh negara mengapresiasi pencapaian ASEAN dalam Keketuaan Indonesia di tahun ini. Namun, pertemuan Menteri ini merupakan rangkaian terakhir dari Pertemuan tingkat Menteri Ekonomi yang dipimpin Indonesia. Dengan demikian, kami menyampaikan tongkat estafet kepemimpinan kepada Menteri Malaithong Kommasith dari Laos di akhir pertemuan,” terang Zulkifli Hasan, seperti dilansir kemendag.go.id.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada konferensi pers yang digelar Selasa (22/8/2023) di Semarang menyebutkan, selama rangkaian AEM, Kementerian Perdagangan menggelar pertemuan persiapan AEM oleh Senior Economic Officials,19 Pertemuan Tingkat Menteri, sembilan kegiatan pendukung (side events), dan gala dinner di Sam Poo Kong.
“Kehadiran 17 Menteri, tujuh Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal ASEAN, serta pejabat senior dan delegasinya dari Negara Anggota ASEAN, Timor Leste, Mitra Dialog dan Mitra Strategis ASEAN, asosiasi bisnis internasional, dan organisasi internasional menunjukkan pentingnya pertemuan AEM ke-55dan dukungan berbagai negara terhadap Keketuaan Indonesia tahun ini,” ungkap Wamendag Jerry.
Secara keseluruhan, lebih dari 600 delegasi hadir dalam rangkaian Pertemuan AEM ke-55, belum termasuk media lokal, nasional dan internasional yang juga hadir.
Wamendag Jerry menerangkan, lima dari tujuh Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN (ASEAN’s Priority Economic Deliverables/PED) selama Keketuaan Indonesia telah disahkan atau diselesaikan secara penuh.
Pertama, kesimpulan dari negosiasi Penyelesaian Negosiasi Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa ASEAN (ASEAN Services Facilitation Framework/ASFF). Kedua, pengesahan Pernyataan Pemimpin Negara-negaraASEAN terkait ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Ketiga, penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian AANZFTA. Keempat, pengesahan Deklarasi Menteri tentang Industri ASEAN Inisiatif Berbasis Proyek (ASEAN Industrial Project Based Initiatives/AIPBI).
Kelima, Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference/TOR) dan Funding Arrangement dari Pembentukan Unit Pendukung RCEP (RCEP Support Unit/RSU) untuk dapat beroperasi pada 2024.
Wamendag Jerry mengatakan, dua dari PED yang tersisa akan dilaksanakan sepenuhnya pada akhir tahun ini, yaitu implementasi penuh e-Form D melalui ASW dan peta jalan (roadmap) dari Harmonisasi Standard di ASEAN untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (ASEAN Harmonised Standards to Support Sustainable Developments Goals/SDGs).
Hasil lainnya dari rangkaian Pertemuan ke-55 AEM adalah penandatanganan empat Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk memfasilitasi perdagangan barang di ASEAN, yaitu ASEAN Framework Agreement on MRAs, MRAs for Buildingand Construction Materials, ASEAN Food Safety Regulatory Framework Agreement, ASEAN Sectoral Mutual Recognition Arrangement for Good Manufacturing Practice Inspection of Manufacturers of Medicinal Products.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara ASEAN dan World Intellectual Property Organization (WIPO), serta peluncuran IP Register. Pertemuan AEM juga mengumumkan finalisasi Protokol Pertama untuk Mengubah Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN dan Hong Kong, RRT.
Wamendag Jerry menyebutkan, sembilan kegiatan pendukung berhasil dilakukan, antara lain peluncuran ASEAN Tariff Finderbaru sebagai platform untuk mengakses semua informasi terkait tarif perdagangan. Berikutnya, peluncuran fisik ASEAN Online Sale Day (AOSD) dan peluncuran pameran usaha kecil dan menengah (UKM).
Deputi Sekretaris Jenderal untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN Satvinder Singh melayangkan apresiasi untuk keketuaan Indonesia ASEAN 2023 dalam konferensi pers tersebut.
Bagi Satvinder, Indonesia mampu mendorong pertemuan-pertemuan untuk mencapai hasil yang signifikan. “Kami mengapresiasi Indonesia yang mampu mendorong pembahasan semua agenda untuk memperdalam integrasi ekonomi. Tahun ini adalah kemenangan besar untuk isu transformasi digital, keberlanjutan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),”jelas Satvinder. (Kunjana)