SAMPANG, koranmdura.com – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berkolaborasi dengan akademisi di perguruan tinggi Politeknik Negeri Madura (Poltera). Mereka mencoba melakukan mitigasi bencana untuk menjaga dan kelestarian lingkungan.
Kedua belah pihak berkomitmen akan melakukan terobosan penanggulangan bencana terlebih dalam problematika timbulan sampah, banjir maupun krisis air bersih di Kabupaten Sampang. Komitmen itu ditandai dengan penandatanganan surat kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU).
Ketua Forum PRB Kabupaten Sampang, Moh. Hasan Jailani menyampaikan, pihaknya melakukan persiapan penandatanganan MoU bersama perguruan tinggi Poltera semenjak lima bulan sebelumnya. Sehingga dengan terjalinnya kerja sama yang sudah tertandatangani tersebut, diharapkan nantinya tercipta sebuah inovasi produk yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sampang, khususnya bencana sampah yang semakin meluas dan krisis air bersih.
“Kita akan melakukan diskusi yang berkelanjutan, hasil terbaiknya kita akan buat produk atau mesin yang mudah diaplikasikan dengan harga murah. Harapannya, produk asli Sampang buatan dari Poltera ini bisa digunakan oleh masyarakat,” paparnya kepada koranmadura.com, Rabu, 22 November 2023.
Pria berkacamata ini mengaku, untuk fokus produk yang akan dibuat yaitu berupa alat daur sampah dan panen air hujan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan setelah melalui proses diskusi dan kajian yang panjang, produk inovatif lainnya juga akan tercipta sebagai bukti komitmennya dan kuatnya kolaborasi Pentaheliks.
“Kami berharap semua hal yang dilakukan forum, stakeholder, dan perguruan tinggi harus mempunyai dampak manfaat. Hari ini dan ke depan khususnya dalam menjaga keselamatan bumi dan kelestarian alam,” ungkapnya.
Wadir Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Poltera Kabupaten Sampang, Muhammad Mustain menyampaikan kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat ataupun komunitas merupakan penerapan atau aktualisasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian.
“Jadi, ilmu-ilmu yang kami kembangkan di kampus bisa menjawab tantangan yang ada di masyarakat khususnya di Sampang, terutama di bidang sampah dan panen air hujan. Sehingga, Poltera ada kontribusi nyata pada masyarakat melalui kolaborasi nyata program FPRB Sampang,” ucapnya.
Pihaknya berharap, melalui kerja sama tersebut nantinya berdampak positif dan manfaatnya lebih masif dirasakan masyarakat Sampang. Bahkan pihaknya mengingatkan agar menganggap sampah bukan menjadi permasalahan, melainkan sebagai potensi yang akan menjadi peluang.
“Kolaborasi dengan FPRB bahwa sampah itu adalah potensi untuk dijadikan peluang bisa memberdayakan masyarakat. Intinya bagaimana mendesain program yang outcome-nya jelas, tidak hanya output. Ada kebermanfaatan, berkelanjutan, monitoring evaluasi, dan pendampingan masyarakat,” tegasnya. (MUHLIS/DIK)