BANGKALAN, koranmadura.com – Jelang Pemilu 2024, civitas academica di lingkungan pendidikan tinggi diminta lebih hati-hati dalam memposting hasil survei di media sosial.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor (Warek) III Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim. “Para akademisi, apalagi membawa nama kampus, harus super hati-hati publikasi hasil survei dan bisa dipertanggung jawabkan,” kata dia, Jumat, 15 Desember 2023.
Menurut dia, kejadian yang sempat viral di media sosial atas publikasi hasil survei oleh Pusdi Pusat Penelitian Sosiologi dan Pengembangan Masyarakat (P2SPM) UTM menjadi pelajaran bagi akademisi lainnya.
“P2SPM Prodi Sosiologi UTM sempat viral di media karena hasil survei melalui google form, ramai dipersoalkan publik. Sebab tidak metodologis dan tak bisa dipertanggung jawabkan,” kata dia.
Pihaknya menjelaskan survei Pemilu dengan membawa nama kampus sangat berisiko, jika dilalukan dengan metode tidak benar. Civitas academica tak boleh terjebak kepada situasi partisan.
“Jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaan survei bisa mengurangi martabat dan marwah kehormatan kampus,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Warek III bidang kemahasiswaan itu berharap kepada civitas academica, dalam menyurvei Pemilu lebih banyak mengekspos hasil riset yang mengedukasi dan memberi pencerahan kepada publik.
“Kami konsisten menjaga kebebasan akademisi dan berpegang teguh pada prinsip imparsialitas, sehingga independensi tetap harus dijaga,” pungkasnya. (MAHMUD/DIK)