JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merefleksikan bagaimana cobaan yang dihadapi untuk tetap teguh memegang kebenaran pada perayaan Natal yang dilakukan PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024 sore hingga malam.
Megawati memulai refleksinya itu dengan menceritakan pengalaman perjalanan ke Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus beberapa waktu lalu.
Ia mengaku, sebelumnya tidak membayangkan akan bisa bertemu pemimpin Katolik tertinggi tersebut.
“Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa, kata Megawati.
Dia meneruskan, Tetapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar.”
Ternyata, Imam Besar Mesjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia.
Masih berkaitan dengan itu, di dalam perayaan HUT PDI Perjuangagn tahun ini, Megawati memilih tema “Satyam Eva Jayate”, bahasa Sansekerta yang berarti “Kebenaran Pasti Menang”.
“Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara. Dan ada Mpu yang mengatakan, jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” urainya.
Baginya, prinsip ini sangat penting untuk jadi pegangan. Seperti diajarkan semua agama.
Manusia pasti selalu akan diberi cobaan. Dan jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.
“Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,” ujarnya.
“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba,” katanya.
Dia memaparkan di Islam itu ada dua malaikat, malaikat yang mencatat kebaikan dan malaikat yang mencatat keburukan manusia.
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri. Rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.
“Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang.”
“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,” tegas Megawati.
Pada perayaan Natal ini, Pendeta Gilbert Lumoindong membawakan firman Tuhan. Dalam khotbahnya, Pendeta Gilbert membeberkan butir-butir refleksi tentang jalan kebenaran yang harus teguh dipegang. (Gema)