JAKARTA, Koranmadura.com – Co-kapten Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) Thomas Lembong menilai, kebakaran hebat sedang melanda kubu pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu terlihat dari reaksi bernuansa kemarahan yang disampaikan oleh para elite pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua itu terhadap pria yang akrab disapa Tom Lembong.
Hal itu disampaikan Tom Lembong dalam Podcast bersama Uni Lubis yang viral di media sosial TikTok sebagaimana dilihat pada Kamis 25 Januari 2024.
“Saya kira sedang terjadi kebakaran hebat di kubu 02 dan tim pemadam kebakaran sedang bekerja keras,” ujarnya.
Bukti terjadi kebakaran hebat itu adalah munculnya orang-orang sekelas Budiman Sudjatmiko, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan yang paling mengagetkan adalah sampai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyerang Tom Lembong.
“Ibarat rudal, mereka menembakan rudal ke sini, tetapi yang mengalami kebakaran hebat di sana,” ucap Tom Lembong.
Tom Lembong menjadi trending di media sosial X sejak Debat Cawapres Minggu 21 Januari 2024 lalu.
Pasalnya, Cawapres Gibran Rakabuming Raka beberapa kali menyebut nama Tom Lembong untuk menyerang lawannya, Cawapres Nomor Urut 2, Muhaimin Iskandar.
Penyebutan nama itu kemudian ditanggapi Tom Lembong bahwa dia pernah memberi contekan untuk ayah Gibran, Presiden Jokowi, dan selama tujuh tahun menjadi penulis pidato Jokowi.
Pernyataan ini menyulut kemarahan elite-elite tim sukses Prabowo-Gibran lewat tanggapan yang disampaikan Budiman Sudjatmiko, Habiburokhman, Bahlil Lahadalia, dan terakhir Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun, Tom Lembong menilai, strategi tim debat pasangan Capres-Cawapres 02 ini yang menyuruh Gibran melakukan serangan habis-habisan ternyata salah besar. Sebab pada akhirnya strategi itu menjadi senjata makan tuan.
Dia menduga, tim debat yang salah kasih strategi itu sudah mendapat teguran keras baik dari Gibran Rakabuming Raka hingga Prabowo Subianto. “Presiden Jokowi saya tidak tahu,” kata Tom Lembong.
Tom Lembong mengakui bahwa dia juga pernah memberi masukan yang salah dan disemprot keras dari atasannya.
Hanya saja, Tom Lembong tidak menyebut apakah masukan salah itu diberikan kepada Jokowi atau tidak.
Dalam Podcast dengan Uni Lubis itu, Tom Lembong tidak menyerang balik baik terhadap Budiman Sudjatmiko, Habiburokhman, Bahlil Lahadalia, maupun Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia hanya menilai situasi yang sedang terjadi tim sukses Prabowo-Gibran dari figur-figur yang muncul ke publik menanggapi pernyataannya dengan serangan-serangan yang bersifat pribadi (ad hominem).
Parah
Pada bagian lain, Tom Lembong juga menilai kondisi tim sukses Prabowo-Gibran sangat parah sehingga Presiden Jokowi harus turun tangan sendiri untuk mengkampanyekan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Dengan pernyataan bahwa presiden boleh berpihak dan berkampanye asal tidak menggunakan fasilitas negara, kata Tom Lembong, diperlihatkan bahwa Jokowi tidak percaya lagi pada tim sukses.
“Kalau sudah yakin berada di atas angin, seharusnya Pak Presiden fokus pada tugasnya ngurus negara. Tetapi kalau presiden sendiri harus turun gunung, hands on sendiri, tidak bisa lagi mempercayai lagi, mendelegasikan pemenangan putranya kepada tim, kayaknya ada masalah besar di sana,” jelas Tom Lembong. (Gema)