PROBOLINGGO, Koranmadura.com – Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mengungkapkan bahwa nilai akademis dan adab sama-sama penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, sehingga tidak boleh saling meniadakan.
Hal itu disampaikan Atikoh saat menghadiri istigasah bersama ratusan santri dan satriwati di Pondok Pesantren Tarbiyatus Salafiyah, Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2025 malam.
Tentang nilai dan adab ini, kata Siti Atikoh, sangat ditekankan dalam pendidikan pondok pesantren. Sebab, Ponpes mengajarkan banyak hal, dari manajemen waktu, disiplin, dan kerja sama.
“(Para santri) terus sudah terbiasa dengan manajemen waktu, terbiasa dengan kedisiplinan, terbiasa dengan kerja kelompok, dan paling penting adalah kebiasaan menerapkan takwa. Ini lah yang paling penting,” kata Siti Atikoh.
Siti Atikoh yang juga alumni pesantren meyakinikan para santri bahwa ketika bersosialisasi, berkomunikasi, dan bersilahturahmi dengan seseorang selalu mengedepankan adab dan etika.
Apalagi, ketika para santri kelak terjun ke dunia kerja yang penuh dengan persaingan.
“Apalagi misalnya di dunia kerja, yang paling menentukan kita disukai atau tidak sama orang, bagaimana kita pekerjaannya itu sangat ditentukan oleh seberapa besar, seberapa baik akhlak kita, bukan hanya dari nilai akademis,” ucap Atikoh.
Dia meneruskan, “Nilai akademis itu penting tapi ada yang paling penting adalah etika kita, adab kita, akhlak kita kepada orang lain. Jadi disitulah nilai positif yang luar biasa.”
Tak lupa, mantan wartawati ini menyebut bahwa para santri adalah anak yang paling ikhlas menempuh pendidikan formal maupun agama.
Siti Atikoh kemudian memberi semangat kepada para santri untuk terus belajar dengan gigih dan serius sehingga bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Jadi cukup padat aktivitas di Ponpes, apalagi nanti kemudian ada pendidikan umumnya di sini, dan khususnya menghafal Al-quran, surat-surat atau hadits. Ini kan menunjukkan bahwa adik-adik ini ikhlasnya luar biasa, belajar terus,” imbuhnya.
Dia menambahkan, “Tetapi justru manfaatnya itu, kita melihat banyak sekali santri-santri dari Indonesia ketika sudah dewasa maka bisa mendapatkan posisi dimanapun.”
Siti Atikoh datang Pondok Pesantren Tarbiyatus Salafiyah, Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2025 malam, untuk mengikuti Istigasah bersama ratusan jemaah Majelis Sholawat Kurbo serta para santri dan satriwati Ponpes Tarbiyatus Salafiyah.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Atikoh yang mengenakan pakaian selendang merah tiba di pintu Ponpes.
Kehadiran Atikoh langsung disambut olah para santriwati Ponpes Tarbiyatus Salafiyah dan perwakilan pimpinan Ponpes.
Para santriwati juga ikut menyambut sambil bersalamanan. Atikoh pun meladeni satu persatu salam dari para santriwati.
Ratusan anggota majelis Sholawat Kubro pun menyambut kehadiran Atikoh dengan penuh sukacita. Mereka berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Acara istigasah yang digelar di lapangan Ponpes Tarbiyatus Salafiyah ini turut dihadiri oleh para kiai, nyai, ustaz, ustazah, serta tokoh agama setempat. (Gema)