BANGKALAN – Mayat tanpa identitas yang menggegerkan warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Rabu (17/9) sekitar pukul 19.00 Wib hingga saat ini masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) kabuapten setempat. Bila sampai 2×24 tidak ada kelurga yang mengambil, maka akan dikebumikan di makam umum.
Mayat tanpa busana tersebut, ditemukan warga di tengah kebun. Ciri-cirinya, berjenis kelamin perempuan kulit sawo matang, berambut pendek dan berusia sekitar 35 tahun. Serta memiliki tinggi badan 150 cm. Disinyalir, mayat ini mengalami ganguan jiwa, hal itu bisa dilihat dari kondisi tubuh mayat yang kurus dan tak terawat. Dimungkinkan, ia tewas lantaran menderita penyakit karena kekurangan asupan gizi.
“Jika sampai hari Sabtu tidak ada yang menjemput, maka akan kami kebumikan. Kami juga akan lakukan otopsi sebelum dikubur. Sesuai prosedur yang berlaku memang harus demikian,” jelas Kepala Ruang Pemulasaan Jenazah RS Syamrabu Bangkalan, Sugianto, SH.
Berdasarkan pemeriksaan sementara menurut Sugianto, mayat itu kurang makan hingga sakit dan berujung pada kematian. Tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan ditubuh mayat. Jika nanti setelah dikubur ternyata ada pihak keluarga yang menjemput, pihaknya siap melakukan pembongkaran. Proses penguburan tidak boleh lebih dari tiga hari dihawatirkan membusuk.
“Setelah kami periksa kondisinya sangat lemah. Sekarang kami tempatkan di colling unite atau pendingin mayat sampai hari Sabtu mendatang. Kalau terlalu lama bisa membusuk,” ungkapnya.
Terpisah Kapolsek Kamal, AKP Puguh saat dikonfirmasi menyatakan saat pertama kali ditemukan di lokasi memang tidak ada sama sekali petunjuk maupun identitas milik mayat tersebut. Tidak ada satupun warga yang mengenalinya. Hanya saja, informasi dari masyarakat menyebutkan bahwa korban mengalami ganguan kejiwaan. Saat ditemukan, tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban.
“Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa mengecek ke rumah sakit, barang kali korban adalah anggota kelurga yang hilang,” tandasnya. DONI HERIYANTO/RAH