BANGKALAN – Sejumlah ruas jalan di beberapa titik di Bangkalan tampak rusak, ditengarai disebabkan oleh truk besar yang muatannya melebihi tonase. Keadaan ini terkesan dibiarkan oleh petugas. Seharusnya pihak yang berwenang tidak mengizinkannya.
“Truk besar dengan sumbu tiga banyak berkeliaran di wilayah Bangkalan. Padahal truk besar tersebut seharusnya tak melewati Bangkalan. Apalagi ada muatan yang berlebih. Seharusnya, petugas jangan membiarkan truk-truk besar tersebut lewat,” kata Supri, warga di kecamatan Kota Bangkalan, kemarin (5/4).
Dia menjelaskan, petugas seharusnya menyetop perjalanan truk tersebut saat melintasi wilayah Bangkalan. Sebab keberadaan truk tersebut bukanlah faktor pelayanan masyarakat. Jika terus dibiarkan, masalah jalan akan terus menimbulkan masalah, karena menyebabkan jalan rusak. Parahnya, jalan rusak tersebut meninggalkan korban jiwa akibat terjatuh pada lubang-lubang jalan.
“Pertanyaannya, apakah truk yang lewat menyangkut pelayanan rakyat. Kecuali, yang dikirim merupakan kebutuhan rakyat yang tidak boleh tidak, seperti bahan bakar minyak milik Pertamina. Itu kan truk besar dengan sumbu roda tiga. Mungkin masih ditoleransi,” jelasnya.
Kenyataannya, truk besar yang lewat menyangkut kepentingan pribadi, apalagi urusan bisnis. Jika dulu wilayah Madura aman dari keberadaan truk besar, justru sekarang tidak ada bedanya dengan wilayah kota-kota besar. Namun, sayangnya kualitas jalan tidak seperti di wilayah Jawa yang mempunyai struktur jalan yang kuat. Otomatis, kalau dilewati truk besar, kualitas jalan langsung rusak.
“Saya heran kok bisa truk besar masuk ke jalan kabupaten. Bukan kita menolak truk besar masuk, tapi harus diimbangi dengan kualitas jalan. Harusnya truk yang boleh masuk ke Madura itu dengan roda dua sumbu. Ditambah dengan tingginya bak muatan yang sampai melebihi dari enam meter. Akhirnya, saat memutar di simpangan susah, sehingga bisa merusak jalan simpangan dan merusak tanaman kanan dan kiri,” jelasnya.
Selain itu, Kabid Peningkatan Jalan PU Bina Marga Roniyun Hamid pernah menyebut, kualitas jalan di Bangkalan masuk dalam kelas 3C. Jalan dengan kualitas tersebut hanya menampung beban mencapai 10 tonase. Namun, truk besar yang jalan di kawasan Bangkalan muatan tonasenya lebih dari 12 ton. Tentunya, hal itu sangat berpengaruh terhadap rusaknya jalan, dan mengelupasnya jalan-jalan.
“Kita sudah sering berkoordinasi dengan Dishubkominfo dan Satpol PP untuk menyetop truk-truk besar tersebut. Akhirnya, pernah dilarang dan terealisasi. Namun, rupanya sekarang sudah kembali beraktifitas,” ujarnya.
(MOH RIDWAN)