SUMENEP – Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar mengungkapkan, untuk menyiasati maraknya siswa SMP yang membawa kendaraan sendiri ke sekolah, salah satunya dengan menyediakan sarana transportasi gratis bagi siswa. Namun, hal itu sepertinya sulit direa-lisasikan. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep belum memiliki rencana ke arah situ.
Menurut Musa, maraknya siswa SMP yang nekat membawa kendaraan sendiri ke sekolah, salah satu faktornya tidak tersedianya sarana transportasi gratis bagi siswa. Sehingga, untuk mewujudkan itu, pihaknya me-ngaku akan berkoordinasi de-ngan pihak terkait, yakni Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. “Masih akan dikoordinasikan,” paparnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Sumenep, Nurul Hamzah mengungkapkan, pihaknya masih belum bisa menyediakan sarana transportasi gratis bagi siswa SMP. “Karena itu harus disesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten,” paparnya.
Meski begitu, ia berharap suatu saat Kabupaten Sumenep dapat menyediakan sarana transportasi gratis bagi siswa. “Mudah-mudahan nanti, semakin banyak investasi-investasi yang masuk ke daerah, semakin ba-nyak CSR-CSR yang masuk, dapat membantu siswa kita,” kata lelaki yang akrab disapa Nono itu.
Disinggung apakah sebelumnya memang sudah memiliki rencana untuk menyediakan sarana transportasi gratis bagi siswa SMP, menurut Nono, setiap orang Indonesia pasti memiliki rencana-rencana ideal.
“Bukan orang Indonesia namanya kalau tak memiliki a-ngan-angan. Cuma, untuk merealisasikannya itu yang sulit,” paparnya.
Terkait langkah yang akan diambil selanjutnya untuk mewujudkan ketersediaan sarana transportasi gratis bagi siswa SMP, dia tak menyebut langkah konkret. Hanya saja, yang paling penting menurutnya harus diawali dengan niat yang baik.
“Selain itu, untuk memulai sesuatu juga diperlukan keberanian. Kalau tidak memiliki keberanian itu akan sulit. Karena setiap kebijakan memang pasti mengandung konsekuensi,” pungkasnya.
(FATHOL ALIF)