
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Persoalan plasi bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo, nampaknya akan segera terselesaikan. Sebab Pemerintah Daerah akan melakukan upaya penataan ulang plasi bawang merah.
Saat ini plasi bawang merah yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo, untuk plasi potogannya mencapai lima belas hingga dua puluh persen dalam persatuan kwintal bawang merah setelah dijual kepada pedagang.
”Secara otomatis bawang merah petani saat menjual dalam satu kwintalnya harus melebihi angka tersebut,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kabupaten Probolinggo, M. Sidik Wijanarko, kepada wartawan, Minggu (28/6).
Ia menjelaskan, persoalan tersebut nampaknya menjadi perhatian pemerintah pusat. Hal tersebut terungkap ketika ada sidak Menteri Pertanian (Menpan) ke pasar bawang Dringu beberapa waktu lalu.”Jadi plasi bawang merah akan ditata ulang karena dinilai memberatan petani,” tandas M.Sidik Wijanrko.
Adanya plasi tersebut, kata M.Sidik Wijanrko, sangat memberatkan petani dan juga mempengaruhi terhadap harga bawang merah di pasaran Sehingga masalah bawang merah yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo akan segera terselasikan.“Plasi akan diatur ulang sampai ada plasi yang dinilai pas untuk pedagang dan petani,”tegasnya.
Terkait plasi, pihaknya akan membicarakan persoalan ini dengan SKPD terkait termasuk pihak kepolisin dan pihak bulog. Untuk mencari formulasi bagaimana permasalan plasi yang dinilia tinggi saat ini akanseger terselesaikan.
“Angka yang berkembang dipasaran bawang saat ini masih tergolong besar. Sehingga untuk melakukan upaya penerapan standar plasi yang di harapkab bersama antara petani dan pedagang bisa seger terwujud,”ucap M. Sidik Wijanrko.
Salah satu petani bawang merah Kabupaten Probolinggo, Suparman, mengatakan dengan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan penyikapan plasi di Kabupaten Probolinggo dinilai sangat mendukung petani.”Karena selama ini bawang merah petani dinilai lemah ketika sudah dijual kepada para pedagang,”paparnya singkat.
(MAHFUD HIDAYATULLLAH)