
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Polres Probolinggo Kota, tampaknya tak main-main dengan kualitas personilnya dengan harus memiliki kesehatan yang mumpuni dan bebas dari riwayat narkoba. Ratusan personil dari unsur bintara maupun perwira, menjalani tes urine, hipatitis dan kesehatan gigi.
Mereka dipastikan harus bebas dari narkoba. Kapolres Probolinggo Kota mengawali tes tersebut. Dilanjutkan dengan para Kabag, Kasat, Kapolsek, hingga seluruh perwira. Kemudian berlanjut untuk anggota Satuan Intelkam, Satuan Reskrim dan Satuan Narkoba. Tim kesehatan dari Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, di datangkan langsung ke Mapolres Probolinggo Kota, untuk melakukan proses tersebut.
Tak hanya itu, sebagian anggota juga diminta untuk uji tes Hipatitis dan kesehatan gigi. Sampel gigi para anggota yang ditunjuk itu, diambil untuk diuji. Mereka utamanya adalah polisi yang masih bujangan, dari masing-masing satuan dan fungsi berbeda.
”Ini merupakan salah satu upaya dari kami, untuk melakukan implementasi instruksi Presiden dan Kapolri. Utamanya untuk memberantas narkoba. Kami mulai dari internal dulu,” tegas AKBP Sumaryono, kepada wartawan, Senin (24/8).
Rencananya, lanjut AKBP. Sumaryono, kegiatan reguler tes kesehatan tersebut dilakukan dua kali dalam setahun sebagai bentuk pembinaan kepada personil.
”Ini atensi kami untuk memberantas narkoba. Kami tak mau kompromi dengan narkoba. Akan ada sanksi tegas bagi anggota yang kedapatan menjadi pengguna narkoba,” tandasnya.
Kapolres Probolinggo Kota menambahkan, kegiatan vaksin hipatitis yang disambung dengan kegiatan pemeriksaan urine Narkoba bertujuan untuk mengechek kembali kesiapan anggota dalam melaksanakan kegiatan dilapangan.
“Kegiatan lapangan membutuhkan fisik yang prima, dan mencegah anggota dalam penyalahgunaan narkoba karena sudah meluas. Kegiatan reguler setiap tahun dilaksanakan dua kali untuk pembinaan anggota Polri,”imbuh AKBP. Sumaryono.
Terpisah, Kepala Rumah Sakit Banyangkara Lumajang, AKBP. Sri Handayani, menyebut penularan penyakit Hipatitis di Indonesia sudah endemis penyebarannya. Penyakit peradangan hati disebabkan karena penyebaran virus menular lewat darah atau produk darah.
Sedangkan endemis merupakan suatu keadaan dimana suatu penyakit muncul secara terus menerus di suatu wilayah tertentu. Tingginya angka pengidap hepatitis ini disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan juga disebabkan belum meratanya pemberian imunisasi hepatitis.
“Kegiatan ini hanya untuk seleksi penyakit Hipatitis. Tujuannya untuk melaksanakan imunisasi atau vaksinasi Hipatitis. Dari seleksi ini apabila hasilnya negatif baru kita melaksanakan imunisasi. Karena teman-teman anggota kepolisian yang bertugas dilapangan sangat rawan menularnya sehingga dilakukan pencegahan,”paparnya.
(M. HISBULLAH HUDA)