
PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan berencana akan mengembangkan wisata Api Tak Kunjung Padam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Akan tetapi master plan wisata alam tersebut hingga kini belum juga selesai.
Pembuatan master plan pengembangan wisata itu sudah masuk dalam APBD 2015 dengan nilai anggaran sebesar Rp 190 juta. Semestinya saat ini master plannya sudah selesai, sehingga pembangunan fisiknya sudah bisa masuk dalam anggaran APBD 2016 mendatang.
Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan, jika mendekati akhir masa anggaran baru selesai, maka sudah bisa dipastikan tahapan pembangunan pengembangannya tidak bisa masuk dalam penganggaran tahun depan.
“Kami sangat menyayangkan kalau sampai saat ini masih belum selesai master plannya. Padahal itu sudah dianggarkan di APBD tahun ini. Makanya kami minta agar segera diselesaikan, kalau bisa tahun depan sudah ada tahapan pembangunannya,” kata Hosnan.
Pembangunan pengembangan wisata alam yang dikenal dengan Api Tak Kunjung Padam itu tidak bisa dianggarkan dalam satu kali anggaran, karena membutuhkan anggaran yang besar. Dengan keterbatasan anggaran di APBD Pamekasan harus bertahap dalam setiap tahunnya.
Hosnan mengatakan, Api Tak Kunjung Padam layak dijadikan wisata unggulan Pamekasan karena keanehan api yang keluar dari dalam tanah. Cukup potensial untuk dikembangkan menjadi wisata jujukan yang menyedot banyak perhatian para pelancong.
“Selama ini, wisata api alam itu memang kurang mendapat perhatian, karena persoalan lahannya. Tapi sekarang permasalahan itu sudah selesai. Sehingga waktunya pemkab berpikir untuk memaksimalkan potensi wisata alam itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Sarana Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pamekasan, Hamdan Nasution mengatakan penyusunan master plan Api Tak Kunjung Padam sudah diserahkan sepenuhnya ke pihak konsultan perencanaan.
Menurutnya, dalam pembuatan master plan terdapat tiga tahap yang harus dilaporkan dalam focus group discussion (FGD). Terdiri dari laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir atau finalisasi.
“Rencananya, pada Rabu (23/9) besok pihak konsultan akan melakukan FGD laporan pendahuluan yang akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tlanakan. Kami pastikan master plan itu selesai pada tahun 2015 ini,” kata Hamdan.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan wisata api alam sangat berpotensi menjadi wisata unggulan di Pamekasan. Pihaknya berkeinginan agar di lokasi wisata tersebut nantinya akan menyatu dengan pusat wisata budaya Pamekasan lainnya.
Syafii mencontohkan, yang akan dibangun di lokasi tersebut adalah rumah yang berderet yang dapat membentuk “Taneyan Lanjheng”, karena hal itu merupakan budaya Pamekasan yang juga bisa dijual. Selain itu, rumah-rumah tersebut akan ditempati sejumlah kegiatan seni dan budaya Pamekasan.
Bahkan, untuk perencanaan pengembangan api alam yang berskala jangka panjang, juga direncanakan ada dengan wisata air, yang mengalir dari sungai di Tlanakan menuju ke lokasi wisata Api Alam tersebut. Sehingga wisatawan baik lokal maupun mancanegara tidak kecewa dengan wisata di Pamekasan.
“Nanti disana (api alam) juga akan menjadi pusat seni budaya, sehingga wisatawan yang datang bisa mengenal seni budaya kita. Karena wisata api alam adalah tempat yang sangat potensi untuk mengenalkan seni budaya kita,” kata Bupati Syafii.
(ALI SYAHRONI/UZI/RAH)