
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Teror bondet atau bom ikan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Rumah milik mantan kepala desa hancur, setelah dilempar bondet atau bom ikan oleh orang tak dikenal.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Di duga teror di picu sengketa tanah yang pernah ditangani korban semasa menjabat Kepala Desa Nogo Saren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Minggu (11/10), dini hari.
Rumah yang hanya dihuni bersama isterinya, Aida Rofiqoh (37), hancur pada bagian depan dan ruang tamu rumahnya. Tidak hanya kaca jendela, pintu dan plafon, bahkan bagian dalam dan dinding rumah porak – poranda terkena ledakan bondet berukuran besar.
Wargapun langsung berdatangan ke rumah korban, karena kerasnya bunyi ledakan bondet itu. Di duga penyebab dari ledakan itu masih ada sangkut pautnya dengan sengketa tanah milik warga setempat.
“Empat hari yang lalu saya mendapat teror melalui telepon, saya tidak tahu itu siapa. Dia tanya maslah tanah sengketa itu, tapi saya santai saja tidak terlalu dipikirkan. Eh, ternyata ada dampaknya juga,”jelas Fathurahman.
Sejak dirinya masih aktif menjadi Kades dalam dua periode, dan masa jabatannya berakhir pada 2009 lalu, kata Fathurahman, banyak warga yang meminta tolong masalah hukum perdata tentang sengketa tanah.
“Ledakannya sangat keras mas, dan bondetnya sengaja di taruh depan pintu utama. rumah saya sampai bangunannya retak, kaca dan gusen serta plafon hancur. Radius ledakan ini cukup jauh, karena saudara saya yang berjarak tiga kilometer mendengar ledakan ini,”sebutnya.
Sebelumnya, teror serupa di Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, terjadi pada 19 September 2015, menimpa rumah milik warga Dusun Kabengan, yang berjarak dua kilometer dari rumah mantan kepala desa ini. Pihak kepolisian sektor Gading enggan memastikan, teror bom ikan yang dalam dua puluh dua hari terjadi di wilayahnya saling berkaitan.
Terpisah Kapolsek Gading, AKP Suwarta, mengatakan, guna pengembangan penyelidikan, polisi telah memintai keterangan sejumlah saksi, serta mengambil beberapa sampel material ledakan dari lokasi.”Masih dalam penyelidikan mas,”paparnya singkat.
(M. HISBULLAH HUDA)