Kekayaan pulau Kangean luar biasa ketika di potret dari atas. Namun, melihat kondisi kelistrikannya berbanding jauh dari kekayaannya.
SUMENEP, KORAN MADURA– Habis gelap seharusnya terbitlah terang. Namun, ungkapan itu tak berlaku bagi warga Kepulauan Kangean, Kecamatan Arjasa. Sebab sampai sekarang, persoalan kelistrikan di Kepulauan selalu menjadi problem vital yang tak kunjung teratasi. Bahkan warga tak bisa membedakan mana gelap, mana terang. Bagi mereka, antara gelap dan terang sama saja.
Hal demikian terjadi karena sejak berpuluh tahun lamanya, warga hidup antara gelap dan terang. Sampai mereka menutup asa dan harap ada solusi dari pemerintah. Seperti kata Nuruddin (34) warga Kolo-Kolo Kecamatan Arjasa Kepaluan Kangean, Sabtu (28/05). Ia mengaku tak paham dengan kondisi kelistrikan di pulaunya. Kenapa kok sering terjadi pemadaman. Seperti jatuh tertimpa tiang, listik tidak normal, malah sering terjadi pemadaman.
Ia mengaku sampai sekarang pulaunya itu gelap gulita, banyak warga mengeluh dan teriak-teriak dengan kondisinya. Katanya, mereka tak paham kenapa pemadaman bergilir masih saja terjadi sehingga hal tersebut sangat merugikan para pelanggan. “Bahkan jam nyalanya juga sering tidak tepat waktu mas,” katanya kepada Koran Madura.
Nuruddin sebenarnya sudah tak asing melihat derita warga. Sebab pemadaman listrik bergilir sudah menjadi hal yang biasa dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Arjasa. “Buktinya, pemadaman hampir terjadi sepanjang tahun bahkan mungkin lebih banyak padamnya ketimbang normal,” akunya.
Malah, sambungnya, kini lebih parah, sering terjadi pemadaman. “Bahkan kadang lima hari sekali, seminggu sekali dan juga nyalanya kadang tak tentu. Bisa jam 21.00 WIB baru hidup,” ungkapnya
Kata Nuruddin, seharusnya pihak PLN segera memberikan klarifikasi kepada para pelanggan apabila ada masalah yang berakibat pada pemadaman yang sering terjadi, sehingga pelanggan bisa menyiapkan penerang alternatif.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat Arjasa, Nasiruddin (55), mengatakan seandainya PLN Arjasa benar-benar ingin memperbaiki masalah kelistrikan di Pulau Kangean pihaknya siap mendatangkan investor yang menangani soal kelistrikan di kepulauan, namun sepertinya pihak PLN enggan membuka komunikasi dengan pihak lain.
“Kalau seandainya PLN sungguh-sungguh mau memperbaiki persoalan listrik di Kangean saya sanggup mendatangkan investor yang siap melakukan perbaikan listrik d Kangean secara total,” kata Nasiruddin.
Dalam hemat Nasir, selama PLN hanya memperbaiki mesin yang ada saat ini, maka persoalan listrik di Arjasa tidak akan pernah beres selamanya, karena memang kapasitas mesin diesel yang ada kecil. Itu pun kata Nasir, kalau PLN serius ingin membantu masyarakat kepulauan, khususnya Kangean. “Ganti semua mesin yang ada itu dengan kapasitas mesin yang lebih besar yang mampu menjangkau seluruh masyarakat di Kangean,” jelas Nasir
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep seperti tidak bisa berbupat apa melihat nasib mereka. Bahkan suara mereka tak terdengar ketika berteriak lantang memperjuangkan kesejahteraannya. Yang ada, mereka hanya menerima janji-janji kosong dari pemerintah. ESDM sebagai pelaksana teknis di tubuh pemerintah juga dalam situasi yang gamang, karena mereka juga tidak bisa berbuat banyak melihat derita mereka. Dan PLN Arjasa, Slamet belum bisa dihubungi untuk menjawah dan mencari solusi pemadaman yang sering terjadi. Ia seolah terkesan tertutup. Mungkin juga sudah jenuh melihat siutasi ini.
Oleh SYAMSUNI, Kabiro Koran Madura Sumenep