SUMENEP, koranmadura.com– Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Arif, meminta masyarakat setempat untuk sumbangan saat hendak melakukan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
Pasalnya, saat ini UPT Disdukcapil Kecamatan/Pulau Masalembu sedang kehabisan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin genset.
“Kami Usulkan, jika masyarakat ingin punya e-KTP. ya harus sumbangan,” katanya saat dikonfirmasi Jum’at (16 September 2016).
Penerangan di Kecamatan/Pulau Masalembu menggunakan Pembangkit Tenaga Diesel (PLTD). Namun masih belum normal setelah terjadi kerusakan beberapa waktu lalu. Sehingga untuk mengoperasikan perekaman e-KTP harus menggunakan mesin genset milik UPT.
Arif mencontohkan, jika yang hendak melakukan perekaman sebanyak 100 orang, dimintai sumbangan sebesar seribu rupiah sudah bisa dilayani. Hasil sumbangan itu bisa dibelikan BBM.
“Nanti soal sumbangan itu, urusan belakangan setelah ada stock BBM sudah ada. Yang penting bisa melakukan perekaman dulu,” jelasnya. (Baca: UPT Disdukcapil Masalembu Hentikan Perekaman e-KTP)
Terpisah Kadus Raas, Desa Masalima, Kecamatan/Pulau Masalembu, Jadim, mengaku keberatan terhadap anjuran tersebut. “Memang kami sudah mendengar soal itu. Katanya warga diminta sumbangan Rp 3 ribu. Tapi kami iimbau masyarakat jangan mau,” katanya.
Menurutnya, biaya perekaman e-KTP dibiayai negara. Warga yang hendak melakukan perekaman tidak perlu mengeluarkan biaya. Bahkan dia mengaku sudah konsultasi ke anggota DPRD Sumenep dari daerahnya soal perekaman e-KTP itu, dan diketaui perekaman e-KTP memiliki anggaran tersendiri.
Sebelumnya, sejumlah warga di Kecamatan/Pulau Masalembu mengeluh karena tidak bisa melakukan perekaman e-KTP, karena mesin genset yang dipakai untuk perekaman kehabisan BBM. Saat ini sekitar 500 warga yang belum melakukan perekaman. Sesuai imbau an pemerintah pusat, deadline waktu perekaman e-KTP hingga akhir September mendatang. (JUNAIDI/RAH)
