PAMEKASAN, koranmadura.com – Kondisi perusahaan air minum kemasan Adeni milik Pemkab Pemkasan, tidak sehat dan sulit berkembang. DPRD tidak lagi percaya dengan pengelolaan manajemen saat ini dan menyarankan agar ditangani pihak ketiga.
Saran itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Pamekadan, Hosnan Ahmadi. Menurutnya, sejak manajemen Adeni ditangani PDAM Pamekasan, tidak ada kemajuan. Bahkan, setiap laporan selalu mengalami kerugian.
Padalah, bahan baku air kemasan itu sudah tanpa biaya karena menggunakan sumber mata air milik PDAM sendiri. Sehingga, pihaknya menilai ada kesalahan manajeman. Untuk itu harus dirombak total.
“Kami lebih yakin Adeni ini bisa maju kalau ditangani investor yang mau bekerja sama dengan Pemkab. Menurut kami hanya itu jalan satu-satu kalau Adeni mau maju. Kami pernah studi banding ke Bali, di sana perusahaan serupa dijalankan pihak ketiga dan bisa maju,” kata Hosnan.
Lanjut Politisi PAN itu, saat ini keputusan ada di tangan eksekutif, karena persoalan ini pernah dilakukan kajian dan studi banding ke Bali untuk melakukan perbaikan Adeni yang usahanya masih jalan di tempat.
“Air kemasan Adeni ini bisnis murni, jadi tidak akan maju kalau manajemannya masih PDAM. Karena beda orientasi, arah dan tujuannya. Kalau PDAM masih ada sisi sosial, jadi jauh beda dengan Adeni,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak agat PDAM-Adeni segera dipisah manajemennya, kemidian Adeni dicarikan investor yang mau menjalankan usaha air kemasan tersebut. “Kami tidak mau Adeni akhirnya hanya menjadi beban APBD,” katanya. (ALI SYAHRONI/MK)
