PAMEKASAN, koranmadura.com – Rencana pengembangan sejumlah wisata di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendapat sorot kurang bagus, lantaran pembangunan tidak fokus pada lokasi wisata yang diprioritaskan menjadi unggulan.
Kritikan itu disampaikan ketua Komunitas Muda Peduli Reformasi (KMPI) Pamekasan, Zainul Hasan. Menurutnya, dengan rencana pengembangan lokasi-lokasi wisata baru, terkesan Pamekasan tidak punya satu lokasi unggulan yang bisa ditawarkan kepada pendatang.
Dikatakan, seharusnya dengan keterbantasan anggaran pengembangan wisata, pemkab tidak perlu berambisi membuka wisata-wisata baru. Namun, cukup memilih satu lokasi wisata yang bisa menjadi unggulan.
“Kalau semua dibangun, fasilitas yang ada di lokasi wisatanya akan minim. Akibatnya, pengunjung yang datang jadi kecewa dan enggan kembali. Makanya, anggaran fokus kembangkan satu lokasi yang bisa diunggulkan lengkapi semua fasilitasnya, agar pengunjung terkesan,” kata Hasan.
Lanjutnya, jika semua lokasi wisata dibangun akan makin sulit bisa memperoleh pendapatan asli daerah (PAD). Sekalipun bisa ditarik biaya masuk lokasi wisata, hasilnya hanya akan cukup untuk biaya operasinal tampa mampu menambah pemasukan PAD.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pamekasan, Ach, Sjaifuddin mengatakan pengembangan wisata Pamekasan, di tahun 2017 ini difokuskan di tiga tujuan wisata. Dengan anggaran yang disiapkan sekitar Rp 5 miliar yang bersumber dari APBD 2017.
Tiga destinasi wisata dimaksud Pantai Jumiang, di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Bukit Brukoh di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, dan Ekowisata di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan. (ALI SYAHRONI/MK)
