PAMEKASAN, koranmadura.com – Anggota DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Moh. Ali menyentil perencanaan agropolitan dan minapolitan yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat. Menurutnya, selain belum menyentuh masyarakat Pamekasan, perencanaan tersebut hingga saat ini belum jelas perkembangan pelaksanaannya. Seharusnya pelaksanaan rancangan ini dari prioritas, sebab bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
“Sampai sekarang ini masterplan pembangunan yang dibuat oleh Bappeda masih tidak maksimal pelaksanaannya. Terkesan masterplannya tidak digarap dengan serius, sehingga sulit pada tataran pelaksanaannya,” kata Ali, Senin, 24 April 2017.
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, konsep agropolitan merupakan rancangan kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agrobisnis serta mampu melayani, mendorong, dan menarik kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya.
Kemudian minapolitan merupakan konsep pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan.
“Sebagaian besar pekerjaan masyarakat Pamekasan itu bertani dan nelayan. Harusnya, perencanaan yang sudah disusun bisa dilaksanakan, dengan target yang jelas. Kami nilai Bappeda tidak mampu menerjemahkan visi-misi bupati yang telah dicanangkan,” (ALI SYAHRONI/RAH)