SUMENEP, koranmadura.com – Ratusan siswa dan siswi Yayasan Taufiqurrahman, Dusun Telentean, Desa Longos, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur merayakan tahun baru islam 1439 hijriyah dengan menggunakan lampu lampion.
Perayaan tersebut digelar dengan cara melakukan pawai sambil membawa lampu lampion sepanjang jalan sekitar 5 kilometer pada Rabu, 20 September 2017 malam.
Semua siswa mulai tingkat pendidikan anak usia dini (Paud) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) diikutkan berbaris sambil berjalan dengan membaca sholawat. Mereka berjalan melintasi jalan raya yang menghubungkan ke tiga desa tetangga, yakni Desa Banuaju Barat, Longos dan Desa Batang-batang Lao’.
“Meskipun baru pertamakalinya digerlar, Alhamdulillah berjalan lancar,” kata Koordinator penyelenggara perayaan tahun baru hijriyah, Ainur Rofili.
Lampion yang dibawa oleh siswa bentuknya beraneka ragam, ada yang berbentuk bintang ada pula yang berbetuk kupu-kupu dan bulan dan didalamnya diberi lampu hias. Sehingga dalam perjalanan mereka tidak usah membawa lampu penerang lain. Kegiatan itu mendapat dukungan penuh semua masyarakat dan juga wali siswa.
“Mayoritas lampu lampion berbentuk bulan dan bintang, ini sebagai bentuk simbol tahun baru hijriyah. Juga pembuatannya lebih ekonomis. Sehingga tidak meberatkan kepada siswa,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Osis SMA Taufiqurrahman itu.
Kepala SMA Taufiqurrahman, Fathorrahman mendukung agar kegiatan serupa dilakulan setiap tahun. Kegiatan tersebut guna memberikan pelajaran kepada siswa akan pentingnya perayaan tahun baru islam.
“Kami harap pada hari-hari besar Islam, kembali dilaksanakan kegiatan yang lebih bermanfaat,” tegasnya.
Setelah kegiatan pawai selesai, dilanjutkan dengan kegiatan istighasah bersama yang diikuti semua siswa, wali siswa, guru dan juga masyarakat umum. (JUNAIDI/FAIROZI)