SUMENEP, koranmadura.com – Trotoar di depan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, dialihfungsikan sebagai tempat perkir kendaraan.
Para pejalan kaki seringkali terpaksa menggunakan badan jalan karena trotoar yang semestinya untuk mereka menjadi areal parkir. ”Padahal, risikonya cukup tinggi kalau berjalan di bahu jalan. Bisa saja disenggol oleh mobil atau motor,” kata Ahmadi, warga yang melintas di jalan tersebut setiap hari.
Kondisi seperti itu, juga mendapat keluhan dari Abd Rahmas, pagiat lingkungan hidul. Menurutnya, dialihfungsikannnya trotoar tersebut karena banyak faktor. Pertama karena minimnya kesadaran masyarakat dan tidak adanya tempat parkir di Puskesmas Pandian. ”Itu tidak boleh, karena sudah jelas mengganggu terhadap pejalan kaki,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, demi keselamatan pejalan kaki, pemerintah daerah perlu segera mencari solusi. ”Kalau nantinya pejalan kaki kesenggol mobil, siapa yang akan bertanggungjawab? Makanyasebelum itu terjadi lebih baik ditertibkan saja,” harapnya
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dr Fatoni membenarkan hal itu. Oleh karena itu, Dinkes sengaja tidak membangun pagar di Puskesmas Pandian. “Di sana lokasinya sempit, dibelakang gedung ada makam sementara di sisi kanan dan kiri tidak bisa karena ada jalan,” katanya beberapa waktu lalu.
Dikatakan, saat ini tidak hanya di Puskesmas Pandian yang tidak memiliki petugas maupun tempat parkir kendaraan, melainkan hampir semua puskesmas belum memiliki fasilitas tersebut. Sehingga kendaraan milik keluarga pasien tidak terjamin keamanannya. “Rencana kesana (pengadaan tempat parkir) ada, tapi anggarannya masih belum,” tandasnya. (JUNAIDI/MK)