SAMPANG, koranmadura.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kembali menghijaukan Kabupaten Sampang. Dua tahun sebelumnya di wilayah utara Sampang, kali ini penanaman sejuta pohon dilakukan di Kecamatan Pangarengan.
Penanaman pohon secara simbolis dilakukan di kantor Kecamatan Pangarengan, Rabu, 24 Januari 2018. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat jajaran Muspika, jajaran pengurus NU dan banomnya, serta sejumlah pelajar. Sedangkan penanaman 15 ribu bibit pohon secara serentak akan digelar pada Minggu, 28 Januari, di tempat yang telah disiapkan.
“Selain penanaman di 8 titik kordinat yang ditentukan, penanaman juga difokuskan di sepanjang ruas jalan raya Pangarengan melewati tiga desa. Lembaga pendidikan juga terlibat, kami jatah 100 bibit perlembaga sekolah,” kata panitia penanaman yang juga Ketua PAC Ansor Pangarengan, Bustomi.
Sementara Camat Pangarengan, Misdawi mendukung penuh kegiatan positif yang digelar di wilayahnya. Dia berjanji akan ikut menjaga pohon yang telah ditanam tersebut. “Terima kasih. Mari tanam pohon sebanyak mungkin di Pangarengan. Seluruh jajaran Muspika akan ikut terlibat dan merawat pohon. Para kepala desa tolong dijaga area yang tercakup penanaman pohon,” ujar Misdawi.
Menurut Ketua PC. LPBINU Sampang Mohammad Hasan Jailani, lembaga di bawah naungan NU ini tidak hanya menaman pohon, melainkan juga menanam 60 terumbu karang buatan yang sudah disebar di perairan Pulau Mandangin, Sampang.
“Ini bagian ikhtiar kami dari Nahdlatul Ulama Sampang dalam mengatasi krisis air di Kecamatan Pangarengan. 10 hingga 20 tahun lagi bumi semakin panas, air akan semakin mahal, semakin susah bernapas, karena banyak infrastruktur, maka menanam pohon adalah salah satu solusinya. Sebelum terlambat, mari tanam dan merawat alam,” kata pria yang akrab dipanggil Mamak itu. (NWW/RAH)