PAMEKASAN, koranmadura.com – Harga batik di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak stabil saat ini. Keadaan ini terlihat di Pasar 17 Agustus, jalan Dirgahayu. Diakui oleh salah seorang penjual batik di pasar ini, Khosnol.
Harga batik di sini gak tetap. Tergantung dengan harga kainnya. Kalau harga kainnya mahal, harga batik juga mahal,” ujarnya, Selasa, 27 Maret 2018.
Pedagang batik asal Proppo ini menyontohkan harga batik yang biasa dijual Rp 40 ribu, kadang-kadang dijual Rp 60 ribu. “Tentang pembeli masih tidak berubah seperti keadaan sebelumnya. Sepi, Pak,” ucapnya.
Ketika ditanya sehari berapa batik yang terjual, perempuan ini tak mau menjawab secara jelas. “Waduh, Mas. Pokoknya sepi-lah. Tapi soal lakunya sih, ya laku. Ada-lah yang terjual,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah setempat tidak menutup mata melihat suramnya pemasaran batik di Pamekasan. “Siapa pun nanti, cabup-cawabup terpilih, hendaknya mencarikan terobosan agar pemasaran batik Pamekasan itu bisa lebih bergairah lagi,” kata pedagang batik yang sudah lama berjualan di pasar tersebut. (SUDUR/RAH/DIK)