SUMENEP, koranmadura.com – Gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu malam, 13 Juni 2018, menyisakan rasa pilu, khususnya bagi para korban. Apalagi kejadian nahas tersebut terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439.
Para korban yang rumahnya ambruk akibat gempa tektonik berkekuatan 4,8 skala richter (SR) tampaknya hanya bisa pasrah. Lebaran tahun ini sebagian mereka tak bisa merayakan di rumah sendiri seperti biasa.
Salah seorang warga di Desa Bulla’an, Kecamatan Batuputih, Ahmad Efendi mengaku akan merayakan Idul Fitri 1439 seadanya saja. “Kami akan merayakannya di luar rumah atau di tenda yang disiapkan oleh pemerintah,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep menyatakan, data terakhir menunjukan total rumah rusak akibat diguncang gempa mencapai 60 unit. Sembilan di antaranya rusak berat.
Rumah rusak akibat gempa tersebar di tiga kecamatan, yakdi di Kecamatan Dasuk 1 rumah; Kecamatan Manding 5 rumah; dan Kecamatan Batuputih sebanyak 54 rumah. Pemerintah telah menyalurkan bantuan kepada para korban, baik berupa sembako, selimut, dan terpal khusus kepada korban yang rumahnya rusak berat agar terhindar dari panas.
Seperti diketahui, gempa bumi mengguncang Sumenep sekira pukul 20.06.40 WIB tadi malam. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi tersebut berkekuatan M=4.8, dengan episenter pada koordinat 6,88 LS dan 113,94 BT, tepatnya di darat pada jarak sekitar 6 km arah Timur Laut Sumenep dengan kedalaman 12 kilometer. (FATHOL ALIF/MADANI)